Selasa, 17 Juni 2008

Teori-teori

Teori Belajar yang di Kemukakan Edward Leer Thorndike

Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di amerika serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949) teori belajar Thorndike di sebut “ Connectionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and error” dlam rangkan menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu. Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya terhadap tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa.

Objek penelitian di hadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan objek melakukan berbagai pada aktivitas untuk merespon situasi itu, dalam hal ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu reaksi dengan stimulasinya.

Ciri-ciri belajar dengan trial and error :

1. Ada motif pendorong aktivitas
2. ada berbagai respon terhadap situasi
3. ada aliminasi respon-respon yang gagal atau salah
4. ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan dari penelitiannya itu.

Selasa, 27 Mei 2008

Kreatifitas Remaja

Saya sering melihat kardus bekas mie instant yang terbuang percuma. Dari kardus yang sudah tidak terpakai itu saya ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Maka saya mempunyai ide untuk membuat sebuah bingkai foto dari kardus tersebut. Pertama saya menggunting kardus itu dengan bentuk hati. Kemudian saya lubangi bagian tengahnya sebesar ukuran foto 3R. Lalu saya bungkus semua permukaannya dengan kertas kado yang berwarna menarik. Setelah itu saya membuat satu bentuk hati lagi dengan ukuran yang sama dan dibungkus dengan kertas kado yang sama pula. Kemudian saya masukkan foto berukuran 3R tepat di kardus yang telah saya beri lubang tadi, lalu kedua bentuk hati itu saya lem dan di belakangnya saya beri sedikit penyanggah agar bisa berdiri. Maka jadilah kerdus yang telah tidak terpakai itu bisa berguna menjadi sebuah binngkai foto.

Kreatifitas Remaja

Minggu, 09 Maret 2008

perkembangan remaja masa kini

Perkembangan Remaja Putra-Putri (I)

Sumber Bahan
Judul Buku/Buletin : kaset TELAGA No. T056A
Penulis/Narasumber : --
Penerbit : --
Halaman : --


Yang disebut remaja adalah anak-anak yang berusia sekitar 11 -- 20 tahun. Masa remaja adalah masa pertumbuhan, jadi anak-anak remaja ini belum mencapai bentuk akhir dari tubuhnya.

Bagi remaja pria, pada waktu-waktu tertentu suaranya akan berubah sebagai bagian dari perubahan fisik yang khas bagi pria. Yang penting hal ini dirayakan, dalam pengertian dimengerti dan disambut. Jangan sampai si anak pria ini menjadi malu karena diolok-olok oleh orang tuanya, suaramu kok jadi begini, sebentar kecil, sebentar keras, sebentar tinggi, sebentar rendah, sebentar seperti perempuan, kok tidak pecah seperti pria lainnya. Hal seperti ini sebaiknya jangan dipermasalahkan oleh orang tua.

Remaja putri juga mengalami suatu perubahan yang besar ketika dia mengalami masa haidnya yang pertama. Perubahan yang paling utama dan yang pasti terjadi dalam diri remaja, baik yang putra maupun yang putri adalah terjadi perubahan hormonal. Di mana mulailah diproduksi hormon-hormon pria pada diri si anak atau remaja pria. Misalnya, hormon testosteron, akibat hormon ini remaja pria mengalami perubahan pada suaranya, juga perubahan pada bentuk tubuh dengan akan munculnya bagian-bagian tubuh yang sebelumnya tidak ada pada remaja putra. Tanda jelas lainnya adalah pada umumnya dengan adanya perubahan hormon tersebut, si remaja putra mulai mengembangkan rasa ketertarikan kepada lawan jenisnya, yaitu wanita. Dan rasa ingin dikagumi serta disukai oleh wanita ini adalah salah satu ciri yang dominan dalam perkembangan remaja putra. Sebenarnya, ini merupakan suatu masa yang unik bagi manusia yang menginjak usia remaja putri dan remaja putra. Karena menurut teori, dan memang kenyataannya kita lihat, secara fisik perempuan itu pada masa ini tinggi dan ukuran badannya bisa jauh lebih tinggi duluan daripada remaja putra.

Ada perbedaan antara remaja putra dan putri dalam hal siapa yang akan disukai. Remaja putri cenderung menyukai remaja putra yang matang, lebih besar, suaranya lebih berat, serta pikirannya juga lebih matang, dia akan memiliki daya tarik yang kuat. Karena kebanyakan remaja putri menyenangi figur-figur pria yang seperti itu.

Yang mungkin menjadi masalah adalah tidak semua remaja pria itu bisa bertumbuh tinggi dan juga tidak semua remaja putri itu tubuhnya langsing-langsing. Di sini peranan orang tua cukup penting.

Pertama, mereka harus peka, bahwa hal-hal yang bersifat fisik itu sangat berpengaruh dalam perkembangan jiwa remaja.
Kedua, yang kita tekankan kepadanya adalah bahwa yang akhirnya menjadi kunci keberhasilan dia diterima bukanlah bentuk tubuhnya, melainkan isi hatinya.

Mazmur 119:41,42 berkata, "Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu, supaya aku dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku, sebab aku percaya kepada firman-Mu."

Konsep diri yang benar bagi anak-anak remaja itu penting sekali. Dan konsep yang benar itu berasal dari pengenalan yang benar akan siapa Tuhannya. Tuhan adalah Tuhan yang mendatangkan kita atau mendatangi kita dengan kebaikan-Nya. Tuhan yang mengasihi kita dan menciptakan kita. Jadi, konsep diri itu jangan sampai berkisar dari firman Tuhan sehingga dikatakan aku bisa memberi jawab kepada orang yang mencela aku. Pada masa remaja, saya kira banyak celaan-celaan terhadap diri sendiri, ia harus percaya pada yang firman Tuhan katakan.


http://www.telaga.org/ringkasan.php?perkembangan_remaja_1.htm